Kompetensi Dasar: Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan - bahan yang ada di sekitar.
Judul Praktikum: "PEMBUATAN KOLOID"
I. Tujuan: Membedakan serta memahami pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi.
II. Teori:
Ukuran partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel suspensi. Oleh karena itu, sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokan (agrerasi) partikel sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi.
1. Cara Kondensasi: Yaitu partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi - reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut.
2. Cara Dispersi: Yaiutu partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur bredig).
III. Alat dan Bahan:
A. Alat
- Lumpang
- Gelas Kimia
- Tabung reaksi dan Rak
- Pembakar spirtus
- Pengaduk kaca
- Kaki tiga dan Kasa kawat
- Gelas ukur
- Labu erlenmeyer
- Pipet tetes
- Neraca
- Gula Pasir
- Serbuk Belerang
- Agar - agar
- Minyak Tanah
- Larutan FeCL3 jenuh
- Larutan sabun
- Aquadest
Percobaan A: Pembuatan Sol dengan Cara Dispersi
A. Sol Belerang dalam Air
- Campurkan 1 bagian gula dengan 1 bagian belerang, dan gerus dengan alu dan lumpang sampai halus.
- Ambil 1 bagian campuran san campurkan dengan 1 bagian gula, lalu gerus sampai halus.
- Ulangi langkah nomor 2 sampai empat kali. Ambil 1 bagian campuran keempat dan tuangkan campuran itu ke dalam gelas kimia yang berisi 50ml air.
- Kemudian aduk campurannya dan amati hasilnya.
- Ambil agar-agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ke dalam gelas kimia yang berisi 25ml air mendidih.
- Dinginkan campuran itu dan perhatikan apa yang terjadi. Cara ini disebut Peptisasi.
- Panaskan 50ml air dalam gelas kimia 100ml sampai mendidih.
- Tambahkan larutan FeCl3 jenuh setetes demi setetes sambil diaduk hingga larutan menjadi merah coklat. Amati hasilnya.
- Masukkan 1ml minyak tanah dan 5ml air ke dalam suatu tabung reaksi. Guncangkan tabung dengan keras setelah terlebih dahulu disumbat dengan tutup gabus atau karet. Letakkan tabung reaksi di rak.
- Masukkan 1 ml minyak tanah, 5ml air dan 15 tetes larutan sabun ke dalam tabung reaksi lain. Guncangkan tabung dengan kuat dan letakkan di rak. Amati kedua tabung tersebut.
- Tuangkan 50ml susu kedalam gelas kimia.
- Tambahkan 10ml asam asetat/asam cuka.
- Amati apa yang terjadi!
V. Hasil Pengamatan:
Percobaan
|
Kegiatan
Pembuatan
|
Hasil
|
A
|
a.
Sol Belerang (Dispersi)
|
Warnanya keruh, terbentuk endapan, gula
dan belerang terpisah.
|
|
b.
Sol Agar – agar (Dispersi)
|
Terdapat endapan
|
B
|
Sol Fe(OH)3 (Kondensasi)
|
Air dan FeCl3 tercampur, warnanya
menjadi merah kecoklatan
|
C
|
a.
Campuran Air dan Minyak Tanah
|
Tidak menyatu
|
|
b.
Campuran minyak tanah, air dan sabun
|
Air dan Minyak tercampur, warnanya
keruh, terdapat busa
|
D
|
Campuran susu dengan asam cuka
|
Terdapat endapan
|
VI. Pertanyaan:
- Jelaskan perbedaan pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi!
- Apa fungsi gula dalam pembuatan belerang?
- Apa yang terjadi pada saat larutan FeCl3 jenuh diteteskan ke dalam air mendidih? Tuliskan reaksi kimianya!
- Cara Dispersi dari partikel besar ke partikel kecil (Suspensi ke Koloid). Sedangkan Cara Kondensasi dari partikel kecil ke partikel besar (Larutan ke Koloid).
- Fungsinya sebagai zat yang membantu belerang membentuk koloid dalam air. karena sifat gula yang akan membuat larutan di dalam air.
- Air dan FeCl3 tercampur, warna air berubah menjadi merah kecoklatan. FeCl3 +3H2O --> Fe(OH)3 + 3HCl.
Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
- Cara dispersi, dari partikel besar ke partikel kecil (suspensi ke koloid). Contohnya sol belerang dan sol agar - agar.
- Cara Kondensasi, dari pertikel kecil ke partikel besar, biasanya larutan (larutan ke koloid). Contohnya sol FeCl3.
- Ahmad Mujahid
- Atika Sari
- Desi Nugraheni
- Dina Purnamasari
- XI IPA 1